Kamis, 31 Januari 2013

#1 Amfetamin

Tulisan ini dimaksudkan agar apa yang aku pelajari di biopsikologi secara otodidak ini tidak hilang begitu saja. Sebagai panduan dalam belajar aku menggunakan buku Biopsikologi tulisan J.W. Kalat Edisi 9. Untuk beberapa post ke depan mungkin akan berkaitan obat-obatan yang mempengaruhi kerja otak.

#1 Amfetamin
Amfetamin akan menstimulasi sinapsis dopamin dengan cara meningkatkan pelepasan dopamin dari terminal prasinaptik. Pada umumnya, terminal prasinaptik akan menyerap kembali dopamin yang telah dilepaskan melalui sebuah protein transporter yang disebut transporter dopamin. Amfetamin menyababkan berbaliknya fungsi transporter, sehingga menyebabkan neuron melepaskan dopamin, dan bukannya menyerapnya kembali (Giros, Jaber, Jones, WIghtman, dan Caron, 1996). Amfetamin juga menghalangi reseptor-resptor tertentu yang meninhibisi pelepasan dopamin, oleh karena itu paling tidak terdapat dua cara bagaimana amfetamin meningkatkan pelepasan dopamin (Paladini, Fiorillo, Morikawa dan Williams,2001). Meskipun Begitu, amfetamin memiliki efek yang spesifik. Artinya selain meningkatkan pelepasan dopamin, amfetamin juga meningkatkan pelepasan serotonin, norepineferin dan nerotransmitter lainnya.
Amfetamin merupakan obat stimulan yang hanya bisa di dapatkan dengan resep dokter. Obat ini sempat digunakan sebagai obat mengurangi nafsu makan dan pengontrol berat badan. Selain itu obat ini juga dapat menyebabkan meningkatnya keterjagaan dan fokus berhubungan dengan pengurangan nafsu makan dan kelelahan.
Efek psikologis dalam konsumsinya termasuk euphoria, kegelisahan, peningkatan libido, kesiagaan, konsentrasi, energi, rasa percaya diri, meningkatnya kemampuan sosial, mudah marah, menyerang orang lain, gangguan fisik-mental, gangguan psikomotor, paranoid, dan dalam dosis tinggi menyebabkan hilangnya kesadaran (halusinasi dll).
Efek yang terjadi jika pemakaian dihentikan yakni kelelahan mental, depresi dan peningkatan nafsu makan. Selain itu efeknya juga termasuk kegelisahan, agitasi, tidur yang berlebihan, lucid dream, tidur REM yang dalam dan kecenderungan bunuh diri.
Toleransi terhadap amfetamin terbentuk dengan sangat cepat dalam penggunaannya yang berlebihan (ada kecenderungan untuk adiksi).
Amfetamin bertindak dengan memodulasi beberapa neurotransmitter utama di otak, termasuk dopamin, serotonin dan norepineferin. Aktivitasnya spesifik pada beberapa tempat tertentu di otak, sehingga ada beberapa bagian (reseptor) yang tidak terpengaruh, misalnya reseptor dopamin D2 di Hipokampus. 
Zat kimia analognya yang dapat ditemukan di otak beberapanya adalah molekul yang mengatur tingkat kegembiraan dan kewaspadaan (contoh: β-Phenethylamine)
(info diambil dari en.wikipedia.org)

Saya akan berusaha menulis dengan lebih baik lagi, dengan lebih banyak referensi buku. m(_ _)m

Rabu, 23 Januari 2013

To Search My Passion

Selamat pagiiii!!! Adik saya yang pertama hari ini ulang tahun ke ... 16? Oh well, I think she's only 16...
This is n-day since the unofficial holiday. I've seen my GPA... surprising, and really give me some time to rethink again about things I've studied these past semester. No more regret.
I like every semester holiday. Because in that gap time between each semester, I recharge myself. Not only about play time or having full leisure, but also about my self meditation. I do some kind of reflection to past and future. About things that I have done, bad and good things and what to do next. Even though now I haven't found the exact form of that future, I will try to clear it, sugu ni. That's why now, I'm drowning myself  in bunch of books, to find my passion. (Passion, where are you!!??*holding pentungan*)
Aaand, I'm actually a person who despise self-help problem. why, because, I think, why these people who wrote these help book don't need any book to help themself. But then I just realize that thought is stupid. It's my ego talking. Lately I found myself touching those books on bookshop and enlighten by it.
I found myself late. always late. But they alway said that it's better to be late than never at all. Gaiman once answer a question from his fans: 'it's not bad too begin writing fiction at age 20s'.
Now, I'm torn between two studies, and both are hardly applied in here. One is about neuroscience, and the other is about learning for introvert childern. The first one is about brainworks (this word actually too simple to descrie neuroscience and maybe I will get scolding from some expert, sorry...), and I don't know how to make paper about this (hello skripshit!) with so minimum tools (I was once fascinated by molecular biology and genetics, facing the same problem). And about learning for introvert childern, it's actually based on a book titled: Quiet: The power of introvert in the world that cannot stop talking by Susan Cain. I'm still looking for the book. Maybe after I finished reading 2 volume of 'Biopsikologi' and Models of Teaching and 'Psikologi Kognitif' (Yes, in Indonesian).
That's a lot to read. (Plus I reaaaallly wanted to read Steven Hawking and Michio Kaku's book)
And I have to study about Research Metodology by myself. Thoroughly.
I need to reduce my play time with the storm boys T_T (Neen, Ohchan, please forgive me, Sho kun, you must understand this right? I adore your tensainess by the way :')). And yest, thank's to Arashi and staff yo introduce me to Kenichiro Mogi, cognitive scientist, I think I know where to send my email for master degree research. Love you guys so much.
Well, I think this is what I need to write to note to myself.
It's Maulid today by the way... :)

Rabu, 26 Desember 2012

Blog Dulu

Ini blog saya di WP dan sangat susah dikelola karena browser tidak mengizinkan ( --)b

I hope I could fix it sooner or later 

banyakgaris.wordpress.com

Selasa, 25 Desember 2012

How both Devil and Angel are just the same

Udah nonton Inception? film yang ceritanya mimpi di dalam mimpi di dalam mimpi di dalam mimpi itu. menarik tidak? Jujur kemaren nonton di bioskop, sendirian (behh, this is one of my: Life is Galau Series). Kurang ingat juga alur lengkapnya. Tapi ada hal yang penting dari film ini yang aku sangat ingat dan kutekankan sekali dalam diriku.
Kata-kata Cobb ketika menjelaskan tentang ide:
What is the most resilient parasite? Bacteria? A virus? An intestinal worm? An idea. Resilient... highly contagious. Once an idea has taken hold of the brain it's almost impossible to eradicate. An idea that is fully formed - fully understood - that sticks; right in there somewhere
Lately, I found it unfortunately, true. Idea is dangerous. it can infect you and it cannot be eradicate.
Sebenarnya ada sebuah kasus. Ini tentang konspirasi, masalah kampus. Ada seseorang yang bercerita kepadaku tentang 'ini itu' di FKIP. Parahnya, i think he's one true person and can be trusted.
Sampai hari ini, sangat sulit untuk menghapuskan apa yang ia ceritakan padaku dari otakku.
Informasi itu terus bercokol di kepalaku dan mulai memancing hal-hal tidak perlu.

Ide, cukup dengan ide. Kita bisa membuat seseorang berganti pendirian.

Karena itu mungkin sistem doktrin itu masih terus subur di zaman sekarang. Aku menolak sistem pendoktrinan karena aku percaya, dalam situasi terdesak manusia hanya akan kembali padai insting hewaninya: mempertahankan kehidupan. Pemahaman itu kukorelasikan dengan kenyataan bahwa manusia sering ditipu manusia lain. Manusia tidak bisa dipercaya, terlebih disaat genting dan tanpa ada harapan. Jikapun ada, maka harus dalam kondisi yang sangat spesial denga ratusan variabel tak tentu. Tapi dalam sistem tertutup, dengan pengamatan a la reduksionisme, maka hal ini lah yang wajar untuk terjadi.
manusia hnaya ingin mehelamatkan dirinya sendiri.

Tapi beberapa orang mencoba menciptakan armada makhluk setengah dewa.

Dan beberapa orang mencoba menciptakan sahabat-sahabat untuk bersalaman di neraka.

Manusia-manusia yang tanpa hubungan biologis yang mereka harap akan dapat berdiri didepan dan dibelakangnya ketika diperlukan.

Bahkan inipun salah satu bentuk bagaimana manusia mencoba menyelamatkan kehidupannya sendiri.
Menurutku penggunaan kata-kata untuk menanamkan ide merupakan hal yang mengerikan. Aku merasa tidak aman dan merasa terancam dengan keberadaan orang-orang seperti ini. Karena apa? Karena kita tidak tahu apa motif seseorang ketika menanamkan doktrin itu. Pribadi kah? Populis kah? Hanya makhluk itu dan tuhan yang benar-benar tahu.

Tapi melindungi diri sendiri dari berbagai informasi di dunia inipun tidak mungkin.

Satu hal yang pasti, manusia harus mempunyai prinsip, sehingga informasi yang masuk, sehingga ide apapun yang tertanam, doktrin apapun yang dipaksa masuk, tidak kan semudah itu tumbuh dan berkembang di media otak seperti tanaman diberi pupuk. Manusia dengan prinsip bisa dibilang seperti lahan yang kondisi ekologisnya sudah terspesialisasi. Manusia dengan prinsip yang kuat mungkin juga seperti lahan tercemar nuklir yang sudah tidak bisa ditanami lagi. Tapi manusia tanpa prinsip adalah tanah surga, segalanya akan tumbuh subur disana.
Pendoktrinan (aku yang baju merah lagi push up ( --)b )
Sehingga prinsip sesimpel apapun, tidak dapat ditertawakan walaupun kata-kata yang digunakannya adalah kata-kata paling tidak koheren, kata-kata paling menggelikan dan paling tidak masuk akal. Sebab pada akhirnya, dalam situasi terdesak, hal itulah yang akan dipegang oleh suatu individu sebagai kayu penuntunnya.

Beberapa orang mengerti hal ini: para pendoktrin.

And some people, they just oblivious.

Dan aku menolak untuk berada di dalam lingkaran itu: to be true to myself without forcing others to follow my path. Because I'm not a savior and I cannot offer anything.

Even one day I have something to fight for, I will not force them. I'm just telling them the facts and I will see, who is the angel and the devil in this realm.

Dan aku percaya hanya pada kebenaranku.

Selasa, 30 Oktober 2012

Jadi, alasan mereka ke luar negeri itu gini loh......


So, here’s the case. Tentang orang-orang hebat di indonesia kenapa ke luar negeri? Biasany mereka menjawab karena kurang dihargai di negeri sendiri. Well, is that really all of the excuses. Well I think i found something. Pemikiran ini ditemukan saat sedang melamun (yeah, i do that a lot, like... A LOT). Tentang orang-orang hebat di Indonesia yang sekarang ada di luar negeri. Mereka-mereka yang dikatakan kurang dihargai dan sebagainya. Pemikiran ini sendiri, ehem, menurut saya, agak sedikit kurang tepat. Kenapa, well, here is my reasoning:
Coba langsung kita lihat aja kasusnya: Pak Habibie yang sekarang went overseas. Yak kita semua tahu beliau sekarang ada di luar negeri, bahwa beliau pernah bikin pesawat terbang dan lainnya. Beliau sangat cerdas dan sebagainya (dikatakan tanpa bermaksud mendiskreditkan, hanya saja terlalu banyak pujian untuk beliau, mari kita singkat, sebab bukan itu konteks pembicaraan kita, olrait?) Selain itu seperti Ibu Sri Mulyani yang sekarang juga lagi kerja di luar negeri. Nah, selain itu juga banyak ilmuan kita yang kerja di perusahan-perusahaan luar negeri. Point? Mereka semua cerdas, kompeten, luar biasa.
Dan Indonesia tidak mengerti bagaimana cara memberdayakan mereka.
See. Kenapa saya bilang begitu? Mari kita lihat gambaran umum saja.
Ambillah seorang ilmuan fisika, ia sangat cerdas, dengan banyak ide di kepalanya, dengan banyak percobaan ilmiah menunggu di wujudkan melalui tangannya. Untuk itu, mereka perlu pendanaan. Ketika kita bicara masalah pendanaan untuk hal yang sifatnya eksperimental, tidka hanya di Indonesia, di dunia ini pun untuk biasa mendapatkan pembiayaan itu, para ilmuan harus berjuang untuk mencari sponsor yang au mendanai proyek mereka itu. Sudah pernah baca, ilmuan fisika kuantum di amerika sampai hari ini masih tidak bisa melakukan eksperimennya hanya karena terhalang dana 20.000 dolar? Jika dibandingkan dengan proyek fantastis lain di dunia ilmu pengetahuan, 20.000 dolar itu sangat sedikit, tapi karena ‘idenya dianggap terlalu mustahil’, there he is, eksperimen terhenti.
Di Indonesia, sampai saat ini, pemerintah perhatiannya sangat kecil sekali untuk hal-hal yang bersifat pengembangan, discovery, Mereka lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan yang sifatnya hanya ‘sekarang’ daripada pengembangan teknologi berorientasi ke masa depan yang lambat jalannya (dan seringnya dianggap tak membuahkan hasil, padahal eksperimen adalah memang hasil dari try and error). Habislah nasib ilmuan jika mengharap rengkuhan hangat dari pemerintah.
Kemudian perusahaan lokal, sejauh ini, wiraswastawan saja hanya sejumlah 3% (CCMIW, I forgot the exact number. I guess that’s what my lecturer said, I was asleep/daydreaming at class by the way) dari JUMLAH SELURUH ORANG INDONESIA. Nah, sebagian dari mereka itu berapa banyak sih yang bisnisnya ke arah teknologi? Nggak pernah kedengeran ada perusahaan lokal bikin perusahaan henpon, perusahaan mobil. Sejauh ini paling banter sifatnya ada software. Untuk hardware>>none. APALAGI FISIKA KUANTUM! Baik. Mari kita tutup kemungkinan ilmuan kita kerjasama dengan perusahaan lokal.
Nah, kemana lagi mau nyari sponsor? Terpaksalah kabur ke negara lain, dengan fasilitas memadai, dengan banyak peluang pembiayaan (dengan syarat-syarat tertentu yang mengikat tentu saja). Dan itulah, para ilmuan ini pindah keluar, mengejar mimpinya, untuk melakukan sesuatu yang lebih bagi dunia.
Kasus lain, udah berapa kali sih, National Geographic tuh ke Indonesia urusan wildlife dsb. MEREKA NYARI LOH KESINI!!! Dan kita membengkalaikan semua spesies2 itu begitu saja tanpa ada bantuan untuk mengembangkan ke arah yang lebih advanced supaya kita bisa lebih merajai apa yang kita miliki (kembali ke pengaturan anggaran APBN yang lebih mementingkan urusan perut). Selain itu, tentang global warming. Sampai hari ini, urusan tata kota itu nggak beres. Bangun aja ruko di mana-mana, sedangkan di luar negeri mereka memanfaat setiap arsiteknya untuk mulai membuat rumah ramah lingkungan. Misalnya gimana supaya pencahayaannya maksimal, angin bisa masuk. Nggak cuma kotak2 tok, isi lampu banyak2 sama AC kenceng2. Udah deh. Jantung dunia ini kerjaannya makin ke sini makin bolongin ozon aja. Arsitek? Itung aja deh anak SMA yang mau jadi arsitek lalu dimarahin sama orang tuanya karena ngga dianggap pekerjaan yang menjanjikan. Nah kan nggak kepake lagi orang pintar cerdas dan kreatifnya =) (kayaknya makin ke sini makin ngomel, baiklah mari kita sudahi).
Itu baru contoh untuk ilmuan, bidang eksakta, belum lagi sosial. Nggak berani biacara di bidang ini, soalnya saya emang lebih ngerti kausalitas permasalahan ilmuan sih. 
Ketika kita bicara orang-orang cerdas, mereka pemikirannya sudah beyond. Kalau kita tidak bisa mengakomodasi, mereka akan berterbangan seperti elektron bebas, dengan idealismenya mencari apa yang bisa dilakukannya. Dan sejauh ini, memang negara kita selalu kebingungan ketika memiliki orang-orang lebih seperti ini, pertanyaannya selalu=mau ditaroh dimana?? Semakin abstrak keuntungan yang diperoleh, semakin tidak menguntungkan untuk pribadi, semakin terbengkalailah urusan mengikat elektron-elektron berenergi ini.

Goodbye Beautiful Mind People...... :'(


Selasa, 11 September 2012

Sept 12th, 2012. Morning! Where am I Going??

Yooo!!! It's morning 6.14 in Banjarmasin. So cold and maybe windy (no, i don't open my gordyn to look at the sorroundings, I just make an unimportant guess). Today, I don't have any class, since my senpai are going to held graduation ceremony. Last semester I was in charge to take care of little things in that event, but this year, I don;t take any part, because I need my free time this time!
Maybe today, I'm going to spend some fun times with the girls, it's been so long since the last time we have quality time together. (The song change from One OK Rock's The Begining into Notes'n'Words) So I hope today we could do that. My only worry is that I'm afraid maybe we have class at afternoon. if we actually have class, maybe we'd cance it.
but before all te fun times, I have this promise to accompany one of them, Hesty, to get USG check. We still undecided about where are we going to take the test. If it's directly to the doctor (I need to find what's the english for 'dokter praktek'), maybe we have to do that at night, but if we want to do it morning, we might could take the test at Suaka Insan Hospital. I've already texted her, and waiting for reply.
I need to do my assignment by the way. I have 4 assignments for Plant Physiology and 1 for Animal Physiology. It has to be fun doing it, because there's no point on doing it with bad feeling, right? With fun feeling when doing something, the thing would leave self meaning and I hope that will make me actually remember then matters. (#NP Crazy Moon~Kimi wa Muteki--Arashi).
Mmm, sorede..... Books, I need to find some books and prepared about lesson I wanted to teach for class 11. Maybe, for now that's all.

I wish today is fun. Tanoshii ni narouze!!!

(#NP Believe--Arashi)

Sabtu, 08 September 2012

Like always, the first post

I've been writing in internet like everyday and most of it are RUBBISH. i have a little too much blog account, 2 in blogger (this one make it 3), 1 in blogspot, 1 in kompasiana, 1 in livejournal, and I managed to let them inactive *innocent face*
I'm trying to be better, and started to make some kind of daily journal. this one i hope, could do it...

If you find this blog, I just want you to know that it mostly contains my blabbering (that's why I named it that way). feel free to conmment, since it just my raw thought. I;m trying to keep myself writing for the next to come. :)